Senin, 20 Februari 2012

Marmin

Marmin 

Yance Anas, M.Sc., Apt.
Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang


Marmin (7-(6’,7’-dihidroksigeranil-oksi) kumarin) merupakan salah satu senyawa aktif turunan kumarin yang banyak terkandung pada kulit batang dan kortek akar Aegle marmelos Correa. Marmin dapat diisolasi dari ekstrak kloroform dan ekstrak metanol kulit batang Aegle marmelos Correa.Selain itu, marmin juga ditemukan pada saat skrining senyawa aktif dalam ekstrak proteleum eter, ekstrak kloroform, fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol ekstrak metanol kortek akar Aegle marmelos Correa (Riyanto, 2003).

Proses isolasi marmin dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum terhadap berbagai ekstrak kulit batang dan kortek akar Aegle marmelos Correa, sehingga diperoleh berbagai fraksi yang mengandung marmin.  Berbagai fraksi tersebut diuapkan dan direkristalisasi.   Marmin yang diisolasi dari kulit batang dan kortek akar Aegle marmelos Correa (gambar 2) merupakan kristal tidak berwarna berbentuk prisma, dengan titik lebur 126 – 128 °C.  Penentuan struktur kimia marmin tersebut dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap data spektum spekroskopi UV, IR, Massa, 1H-NMR, 13C-NMR dan spektroskopi Resonansi Magnet Inti (RMI) 2 dimensi (1H-1H-COSY, HMQC dan HMBC).  Struktur kimia marmin dielusidasi sebagai (+)-7-[(6,7-dihidroksi-3,7-dimetil-2-oktonil)-oksi] kumarin atau (+) marmin (Riyanto, 2003).  Berdasarkan  struktur kimia, marmin merupakan senyawa turunan kumarin dengan subsitusi gugus oksi 6’.7’dihidroksi geranil pada atom C nomor 7 kerangka kumarin.  Pada berbagai penelitian sebelumnya, marmin juga terdapat pada beberapa tanaman obat lainnya, yaitu pada Citrus hasaku dan Aurantii Fructus Immaturus
(Yamada, et.al., 1987; Takase, et.al., 1994).
gambar struktur kimia marmin
Berbagai skrining uji aktivitas farmakologi marmin telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya.Isolat marmin, salah satu senyawa turunan kumarin yang diisolasi dari jus oil Hassaku (Citrus hasaku) memiliki aktivitas spasmolitik pada usus halus marmut jantan terisolasi, dengan persentase efek penghambatan kontraksi sebesar 58 % (Yamada, et.al., 1987).  Pemberian marmin yang diisolasi dari Aurantii Fructus Immaturus secara oral dosis 10 – 50 mg/KgBB mampu menghambat luka pendarahan pada lambung tikus yang diinduksi dengan etanol dengan pola tergantung dosis (ED50 sebesar 17,2 mg/KgBB).  Marmin dosis 25 mg/KgBB yang diberikan secara intragastrik secara signifikan mampu menghambat motilitas lambung.Senyawa marmin tersebut juga memiliki efek relaksasi terhadap ileum marmut terisolasi yang dikontraksi oleh asetilkolin dan histamin (Takase, et.al., 1994). ..................
artikel lengkapnya silakhan DOWNLOAD aja ya sob........... 

DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, A.E,Riyanto, S., Sukari, M.A. and Maeyama, K., 2008, The Effects of Compounds Isolated from Aegle marmelos Correa, on Histamine Release from Mast Cells, in 81st Annual meeting of Japanese pharmacological Society, Yokohama., March 17 - 18th2008.
Riyanto, S., 2003, Phytochemical Studies and Bioactivity Tests of Murraya paniculata Jack., Aegle marmelos Correa and Zingiber Amaricans Blume, Dissertasi, University Putra Malaysia.
Takase, H., Yamamoto, K., Hirano, H., Saito, Y. and Yamashita, A., 1994, Pharmacological Profile of Gastric Mucosal Protection by Marmin and Nobiletin from a Traditional Herbal Medicine, Aurantii fructus immaturus, Jpn. J. Pharmacol, 66(1) : 139-147
Yamada, Y., Nakatani, N. and Fuwa, H., 1987, Epoxyaurapten and Marminfrom Juice Oil in Hassaku (Citrus hassaku) and the Spasmolytic Activity of 7-Geranyloxycoumarin-related Compounds, Agric. Biol. Chem.,51(4) : 1105-1110

Tidak ada komentar:

Posting Komentar