Jumat, 08 Januari 2010

Kanker dan Angiogenesis

Oleh : Yance Anas

          Kanker adalah penyakit yang menyebabkan kematian peringkat kedua di Eropa dan Amerika Utara. Tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Semua sumber alam di seluruh dunia telah dieksplorasi untuk keperluan pencegahan, menciptakan alat dignosa dan terapi kanker. Penelusuran penemuan obat kanker merupakan sesuatu pekerjaan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Banyak kasus dalam penemuan antikanker pada akhirnya terputus ditengah jalan atau pada akhirnya tidak berhasil mengobati dan menyembuhkan kanker. Schwartsmaann et.al. (1988) mencatatat lebih dari 600.000 senyawa telah discreening sebagai antikanker, akan tetapi kemudian hanya kurang dari 40 senyawa yang rutin digunakan di klinik sebagai antikanker
        Kanker adalah penyakit yang berbahaya yang ditandai dengan proliferasi sel yang tidak terkontrol dan abnormal. Pertumbuhan kanker tergantung dari sel kanker dan lingkungan sekitar yang mendukung pertumbuhan kanker itu sendiri. Semua jenis kanker membutuhkan suplai darah dan oksigen yang cukup untuk mendukung perkembangannya. Oleh karena itu, sel kanker akan mengembangkan suatu sistem pada lingkungan di sekitarnya untuk mengarahkan pertumbuhan pembuluh darah yang telah ada menuju ke sel kanker itu sendiri, dan peristiwa ini kita sebut sebagai proses “angiogenesis”.
       Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru yang terjadi secara normal dan sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Angiogenesis juga terlibat dalam proses penyembuhan, seperti pembentukan jaringan baru setelah cidera. Akan tetapi, angiogenesis juga merupakan langkah yang sangat penting dalam karsiogenesis atau pertumbuhan sel kanker sehingga terjadi perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas.
       Angiogenesis juga berkembang menjadi sesuatu yang bersifat patologis dan berhubungan dengan kanker, inflamasi, penyakit kulit dan penyakit mata. Kondisi patologi angiogenesis ini dikarakterisasi oleh pembentukkan pembuluh darah baru dan penghancuran sel normal yang ada di sekitarnya. Berbeda dangan angiogenesis fisiologis, angiogenesis patologi ini dapat berlangsung lama sampai beberapa tahun dan biasanya berhubungan dengan beberapa gejala klinis. Angiogenesis patologi adalah pembentukkan pembuluh darah baru yang tidak normal dimana tubuh akan kehilangan kontrol dalam mengatur keseimbangan sekresi angiogenik stimulator dan inhibitor. Sel kanker akan memproduksi angiogenics growth factor yang menyimpang dalam jumlah yang banyak dimana efeknya akan kuat sekali dalam meniadakan efek angiogeneics inhibitor. Sebagai akibatnya adalah terjadinya pembentukkan pembuluh darah yang baru dengan sangat cepat dalam pola yang tidak terkontrol.
        Dalam peristiwa angiogenesis, sel kanker akan mengembangkan dua lingkungan utama, yaitu (1) kanker mikrovaskulatur dan (2) kanker mikroenvirontment, dimana kedua lingkungan ini akan mendukung proses pembentukan pembuluh darah baru. Sebagai akibatnya adalah, terbentuknya pembuluh darah yang baru sebagai tempat untuk mengalirkan kebutuhan pasok oksigen, nutrisi dan faktor pertumbuhan serta sebagai tempat pembuangan sisa metabolisme dari sel kanker, sehingga akan mendukung pertumbuhan sel kanker yang progresif. Selain itu, pembuluh darah juga merupakan tempat untuk berpindahnya sel kanker dari tempat yang satu ke temapat yang lain (metastasis).


Gambar 1. Peristiwa Angiogenesis. (A) Sel kanker dengan ukuran diameter <1mm mendapatkan pasokkan oksigen dan nutrisi dari host vaskulature. (B) Sel Kanker yang lebih besar membutuhkan jaringan aliran darah baru, sel kanker melepaskan faktor angiogenesis yang akan menstimulasi perpindahan, proliferasi dan pembentukkan pembuluh darah dari sel endotel yang terletak di dekat pembuluh yang telah ada. (C) Pembuluh darah mengalir langsung kepada sel kanker dari pembuluh darah utama untuk mendukung pertumbuhan sel kanker yang progresif (Konerding, et.al., Blood Perfusion and microenvirontment of Human tumours, 2002). 

Original Artikel 
CELASTROL SEBAGAI ANTI ANGIOGENESIS BARU DOWNLOAD 

Jurnal Pendukung 
 H. Yang, D. Chen, Q.C. Cui, X. Yuan, and Q.P. Dou, “Celastrol, a triterpene extracted from the Chinese "Thunder of God Vine," is a potent proteasome inhibitor and suppresses human prostate cancer growth in nude mice,” Cancer Research, vol. 66, May. 2006, pp. 4758-4765. DOWNLOAD 
C. Cleren, N.Y. Calingasan, J. Chen, and M.F. Beal, “Celastrol protects against MPTP- and 3-nitropropionic acid-induced neurotoxicity,” Journal of Neurochemistry, vol. 94, Aug. 2005, pp. 995-1004. DOWNLOAD 
M. Nagase, J. Oto, S. Sugiyama, K. Yube, Y. Takaishi, and N. Sakato, “Apoptosis Induction in HL60 and Inhibition Topoisomerase II by Tripterine Celastrol,” Biosch Biotecnol. Biochem, vol. 9, 2003, pp. 1883 - 1887. DOWNLOAD 
D.W. Pyatt, Y. Yang, B. Mehos, A. Le, W. Stillman, and R.D. Irons, “Hematotoxicity of the chinese herbal medicine Tripterygium wilfordii hook f in CD34-positive human bone marrow cells,” Molecular Pharmacology, vol. 57, Mar. 2000, pp. 512-518. DOWNLOAD 
Y. Zhou and Y. Huang, “Antiangiogenic effect of celastrol on the growth of human glioma: an in vitro and in vivo study,” Chin.Med.J, vol. 14, 2009, pp. 1666-1673. DOWNLOAD 
D. Zhang, A. Marconi, L. Xu, C. Yang, G. Sun, X. Feng, C. Ling, W. Qin, G. Uzan, and P. d'Alessio, “Tripterine inhibits the expression of adhesion molecules in activated endothelial cells,” Journal of Leukocyte Biology, vol. 80, Aug. 2006, pp. 309-319. DOWNLOAD 
X. Tao, J.J. Cush, M. Garret, and P.E. Lipsky, “A phase I study of ethyl acetate extract of the chinese antirheumatic herb Tripterygium wilfordii hook F in rheumatoid arthritis,” The Journal of Rheumatology, vol. 28, Oct. 2001, pp. 2160-2167. DOWNLOAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar